Pada saat ini kebutuhan kantong plastik di kehidupan sehari-hari sangatlah tinggi. Karena bahannya yang ringan, tidak mudah pecah, murah dan sangat mudah didapatkan yang menjadikan kantong plastik seolah-olah kebutuhan yang harus tersedia di masyarakat. Mulai dari bungkus makanan, minuman, obat-obatan, belanjaan, dan masih banyak lagi. Semakin padat penduduk di Indonesia, dan semakin tinggi angka penggunaan plastik maka jumlah sampah plastik akan terus meningkat setiap harinya. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa sampah plastik sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.
Seperti kita ketahui, plastik membutuhkan waktu yang sangat lama setidaknya 1000 tahun agar dapat terurai oleh tanah dengan sempurna. Ketika terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah, air pada tanah, dan makhluk hidup yang berada di bawah tanah. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing. Sehingga ekosistem pada tanah tidak seimbang lagi. Dan kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Apa itu dioksin? Dioksin berasal dari proses sintesis kimia pada proses pembakaran zat organik yang bercampur dengan unsur halogen pada temperatur tinggi. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup oleh manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, dan memicu depresi.
Kantong plastik juga menyebabkan perubahan iklim. Dimana dari proses produksi hingga proses pembuangan, sampah plastik tersebut akan mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Mengapa demikian? Plastik terbuat dari minyak bumi dengan proses mengubah minyak bumi menjadi molekul kecil yang disebut monomer. Dengan proses pembakaran tersebut didapat monomer dari minyak bumi. Dan dari proses inilah gas rumah kaca diemisikan ke atmosfer.
Oleh karena itu, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca ke atmosfer maka hal-hal yang dapat kita lakukan adalah dengan mengurangi penggunaan kantong plastik, atau lebih baik menggunakan tas kain ketika berbelanja. Menghindari penggunaan kantong plastik ketika membeli makanan, lebih baik membawa tempat makan dan minuman sendiri jika memang harus membungkus makanan dan minuman. Cintailah bumi dan bebaskan sampah dari tubuhnya.
Sumber:
http://ekonomi.kompas.com/read/2010/10/17/15020598/Inilah.Bahaya.Kantong.Plastik.-8
http://dwiesthi96.blogspot.co.id/2013/06/makalah-bahaya-plastik-bagi-kesehatan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Dioksin
Oleh: An’nisa Sekar Amalia