Siapa yang tidak tahu makanan yang satu ini, mie instan yang tersedia dalam sangat banyak merk dan varian rasa telah menyebar dieluruh dunia dengan kekhasannya disetiap Negara. Namun tahukah kalian bahaya dibalik kenikmatan mie instan tersebut bagi kesehatan tubuh kita, meskipun praktis dan harga yang sangat terjangkau terdapat beberapa bahan kimia yang jika dikonsumsi terlalu sering akan berakibat buruk bagi tubuh kita.
Untuk diolah dalam tubuh kita mie instan butuh waktu yang sangat lama, sekiranya seminggu karena sulit dicerna didalam usus kita, dan sudah dipastikan jika terlalu sering dikonsumsi maka akan menumpuk didalam tubuh kita, menghambat proses metabolisme tubuh dan pencernaan makanan lainnya sehingga tak heran akan menyebabkan obesitas juga.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dr Braden Kuo dari Massachusetts, dapat membuat para penikmat mie instan berpikir ulang untuk hobi makan mie ini. Dalam mie instan sudah dipastikan mengandung pengawet TBHQ yang berbaha bagi tubuh. TBHQ merupakan bahan kimia yang sering disebut memiliki fungsi sebagai antioksidan. Hanya saja, TBHQ merupakan antioksidan yang berasal dari bahan kimia sintetis, bukan antioksidan alami. Zat ini berfungsi untuk mencegak oksidasi lemak dan minyak, sehingga dapat memperpanjang masa simpan makanan olahan, atau biasa disebut bahan pengawet. Selain pada makanan zat kimi tersebut bahkan ditemukan pula dalam bahan yang bukan makanan seperti pestisida, kosmetik, dan parfum, karena sifatnya yang bisa mengurangi tingkat penguapan.
Selain adanya bahan kimia TBHQ ditemukan pula zat lainnya yaitu Benzopryene(zat penyebab kanker) pada sejumlah merk mie instan dan juga Monosodium Glutamat (MSG) seperti yang kita ketahui MSG dapat menyebabkan disfungsi otak dan kerusakan berbagai organ, untuk para pelajar zat satu ini juga dapat menganggu karena akan mengalami penyakit kesulitan belajar dan dapat menurunkan prestasi. Sebaiknya konsumsi makanan yang tidak cepat saji melalui proses yang benar agar segala manfaat yang terkandung dapat dirasakan tubuh kita dan tidak menghambat segala proses pencernaan dala tubuh kita agar hidup menjadi lebih sehat.
Oleh : Anida Afifah