1436992071606

     Dengan memanfaatkan Global Positioning System (GPS), tim Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) dari Universitas Brawijaya (UB) berupaya mengatasi masalah ketidakpastian jadwal angkutan umum Kota Malang. Empat mahasiswa FT yang terdiri dari Itsna Az Zahra (Jurusan Teknik Elektro), Naufal Awanda P (Jurusan Teknik Elektro), Sirojul Hadi (Jurusan Teknik Elektro), dan Ayu Saputri (Jurusan Teknik Sipil) membuat sebuah alat yang diberi nama Bus Schedule Monitoring (B-SCHEMO).

     Dengan memanfaatkan GPS untuk memantau lokasi dan waktu angkutan umum secara real-time, diharapkan dapat menertibkan sopir-sopir angkutan umum yang tidak menuruti jadwal yang ditentukan. Alat ini bisa memantau lokasi angkutan umum melalui sebuah informasi sehingga bisa melakukan kontrol jika angkutan umum tersebut berhenti untuk mencari penumpang terlalu lama.

      Ketua Tim Itsna Az Zahra mengatakan bahwa B-SCHEMO terdiri dari tiga komponen, yaitu software yang berbentuk peta jalur yang bisa membantu dinas perhubungan memonitor pergerakan angkutan umum. “Misalkan angkutan umum tersebut berhenti di SMA 2 bisa diketahui berhentinya jam berapa? jadi bisa dipantau keberangkatanya terlambat atau tidak?,” kata Itsna.

      Alat yang kedua diletakkan di dalam angkutan umum. Sehingga, di angkutan umum tersebut nanti akan ada tampilan yang memperlihatkan posisinya ada dimana. Semisal ada pemberhentian, maka akan ada informasi yang mengabarkan. “Yang ketiga diletakkan di halte bis. Di haltenya diberi peta, ada indikator LED yang menunjukkan lokasi bis tersebut. LED akan menyala saat angkutan umum berada pada tempat tersebut,” kata Itsna.

     Itsna menambahkan bahwa halte-halte yang ada dapat dioptimalkan fungsinya dengan cara menjadikan halte sebagai checkpoint angkutan umum. Pada halte, juga dipasang jadwal angkutan umum yang akan lewat sehingga calon penumpang dapat mengetahui posisi dan waktu tiba dari angkutan umum dengan melihat LCD yang terpasang di setiap halte. Selain itu, untuk penumpang disediakan juga LCD yang terpasang di dalam angkutan umum agar penumpang dapat melihat waktu tiba dan lokasi keberadaan angkutan umum tersebut.

    Itsna berharap bahwa dengan meningkatkan kualitas angkutan umum dan mengoptimalkan fungsi halte akan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada angkutan umum. Hal ini tentu dapat mengurangi jumlah penggunaan kendaraan bermotor pribadi yang dapat meminimalisir kemacetan dan mengurangi polusi udara akibat emisi dari kendaraan. [Oky/Humas UB]

sumber : prasetya.ub.ac.id